Sabtu, 29 Agustus 2020

 

“Karawang...
Tandang makalang
Ngawangun sagala idang

Karawang...
Kota Karawang
Berjuang gagah bertentang

Mugia sing cinekanan
Cita-cita na Karawang
Sing laksana sagala anu diseja..”

(Potongan dari lirik Lagu Kota Karawang, dinyanyikan oleh Asep Darso, diambil di baraya-kampungsawah.blogspot.com)


Hai Semua! Mari kita luangkan waktu sejenak untuk membaca. Jangan lupa baca doa ya!

Dilihat dari lirik lagu yang kutulis di atas, bisa ditebak dong kita akan pergi ke mana kali ini? Benar sekali! Kota Karawang.

Aqiqah Karawang, Kota Karawang, Karawang
Diambil dari penginapan.net


Sebelum menilik lebih lanjut tentang Kota Karawang, kita perlu lihat lebih jelas tentang kota yang satu ini.

Di dalam situs kongres.kebudayaan.id, bisa dicari tentang Karawang. Di sini disebutkan bahwa Karawang merupakan wilayah pesisir pantai utara Jawa bagian barat yang merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan nilai sejarah, Karawang memiliki perjalanan sejarah yang cukup panjang. Penelitian menunjukkan bahwa Karawang berawal dari sebuah emporium (pelabuhan) bernama Ko-ying yang kemudian masuk dalam kekuasaan Kerajaan Tarumanegara pada abad 3 hingga 6, kemudian diteruskan oleh Kerajaan Sunda pada abad 7 hingga 15.

Kebudayaan Karawang telah terbentuk selama ribuan tahun silam dan memiliki budaya yang sangat kuat. Sejak zaman dahulu kala, Karawang sudah menjadi kota yang penuh warna dengan percampuran bahasa, adat, dan keyakinan. Meskipun kebudayaannya didominasi oleh Sunda, tetapi kebudayaan lain seperti Jawa, Cina, dan Melayu juga berkembang cukup baik di sana.

Hal yang membuat Karawang istimewa adalah, di sana terdapat banyak sekali adat-istiadat juga ritual yang dilakukan oleh masyarakat sekitar untuk merayakan momen-momen tertentu. Tentunya, setiap adat atau ritual berkaitan dengan perkumpulan dan makanan, hehe. Tapi jangan salah, tiap adat atau ritual yang mereka laksanakan memiliki arti dan nilai luhur, tidak asal-asalan merayakannya.

Dari sini, kira-kira sudah sedikit bisa membayangkan bagaimana suasana di Kota Karawang, kan?

Berikutnya, aku akan membahas tentang satu ritual yang menarik banget untuk diulas. Kita semua tahu bahwa Karawang memiliki berbagai macam adat dan ritual, salah satunya adalah ritual yang dilakukan tujuh hari setelah kelahiran bayi.

Ya, benar! Tradisi Ngayun.

Ngayun, sebuah tradisi turun temurun di Karawang. Sebuah tradisi yang dilakukan untuk mendoakan dan memberi nama pada bayi yang baru lahir.

Ngayun, Tradisi Ngayun, Aqiqah Karawang, Kota Karawang
Diambil dari merdeka.com


Di dalam pelitakarawang.com dijelaskan bahwa, banyak sekali makna yang tersirat di dalam tradisi Ngayun. Selain pemberian nama, ada makna lain yang tersirat, yakni “Tandang Makalangan” untuk sang bayi baru lahir, artinya “anak manusia yang siap bertarung dalam kehidupan mendatang.

Selain pemberian nama, di dalam tradisi ini akan dilakukan pembacaan sholawat, jampi-jampi oleh ema paraji, dan tawur uang, yang mana uang akan dilemparkan ke anak-anak, bisa juga ke para ramu dewasa juga. Selain itu, menarik kelapa tua memutari rumah si orangtua, menginjak uang oleh sang bayi, dan di penghujung acara kegiatan dibacakan tahlil secara bersamaan oleh kaum bapak yang dipimpin oleh ustad serta makan bersama sebagai penutup ritual.

Banyak juga ya acaranya? Sudah pasti yang menyenanglan adalah acara melempar dan menangkap uang ke para tamu dan makan-makan ya?

Di dalam merdeka.com disebutkan 4 tujuan dijalankannya ritual atau tradisi Ngayun di Karawang, yakni :

1. Menghindarkan musibah bagi bayi yang baru lahir.

    Di dalam tradisi Ngayun ada prosesi di mana orangtua akan memasangkan untaian yang diikatkan ke kain samping (untuk menggendong bayi) sebagai upaya simbolis perlindungan akan hal yang bersifat sia-sia serta kejahatan.

    Hal ini diharapkan agar bayi kelak terhindar dari segala macam musibah dan kejahatan.

2. Melancarkan rezeki pada bayi yang baru lahir.

Ngayun, tradisi Ngayun, Kota Karawang, Aqiqah Karawang
Diambil dari merdeka.com


    Di dalam traadisi Ngayun ada prosesi di mana bayi yang berusia 7 hari dibantu dengan orangtuanya akan menginjakkan kakinya di atas lembaran uang atau uang koin dan perhiasan untuk pertama kalinya.

    Hal ini diharapkan agar kelak si kecil mendapatkan keberkahan dan rezeki yang cukup di kehidupannya.

3. Menghalau berbagai macam penyakit.

    Di dalam tradisi Ngayun ada prosesi menempelkan kaki ayam ke tubuh sang bayi.

    Hal ini diharapkan agar kelak di kemudian hari bayi terhindar dari penyakit yang berbahaya dan menyebabkan penderitaan. Simbol kegiatan ini dimaksudkan agar penyakit-penyakit yang akan menyerang ke tubuh sang bayi terlebih dahulu diserap dan dibawa menuju kaki ayam tersebut.

4. Mendoakan bayi

    Di dalam tradisi Ngayun ada prosesi di mana bayi akan diayun-ayunkan dengan kain untuk menggendong tadi sambil diberi nama sesuai dengan keinginan orangtua.

    Setelah prosesi pemberian nama selesai, tokoh agama atau dukun bayi akan membacakan doa khusus berupa tahlil yang diiringi kaum pria.

Bagaimana? Cukup banyak bukan prosesi ritual atau tradisi Ngayun pada bayi berusia 7 hari di Karawang? Tentunya prosesi tersebut memiliki makna yang tersirat di dalamnya dan makna tersebut mengandung nilai positif.

Islam juga ada tradisi di acara 7 hari setelah kelahiran bayi. Tapi, tidak sebanyak itu prosesi yang harus dilakukan orangtua bayi.

Di dalam Islam, dianjurkan menyembelih 2 ekor kambing untuk anak laki-laki yang baru lahir, atau 1 ekor kambing untuk anak perempuan yang baru lahir. Kambing disembelih sambil dibacakan doa dan niat untuk bayi yang baru lahir tersebut. Setelah itu, dagingnya bisa dimasak, dikonsumsi dalam acara keluarga, atau dibagikan kepada mereka yang membutuhkan.

Betul sekali! Tradisi itu dinamakan Aqiqah.

Dilihat sekilas, tradisi Aqiqah sangat erat hubungannya dengan tradisi Ngayun yang ada di Karawang. Mereka sama-sama dilaksanakan 7 hari setelah kelahiran bayi. Meskipun aqiqah tidak harus dilaksanakan di hari ketujuh, boleh dilakukan afdholnya di kelipatan tujuh atau saat orangtua memiliki kesanggupan untuk melaksanakan aqiqah.

Kabar baiknya, tidak perlu repot-repot menyembelih sendiri kambing aqiqah untuk dapat melaksanakan sunnah Nabi ini. Aqiqah Karawang Nurul Hayat siap membantu melaksanakan aqiqah.

Aqiqah Karawang, Aqiqah Nurul Hayat Karawang, Aqiqah Nurul Hayat


PAKET AQIQAH KARAWANG

Aqiqah Karawang nurul Hayat menyediakan beberapa paket yang nantinya bisa dipilih, mana yang sesuai dengan kebutuhan. Ada paket masak, yang nantinya akan dikirim berupa pancian dan nanti dikemas sendiri oleh tuan rumah. Ada juga paket kotakan yang mana lebih praktis, jadi tuan rumah tidak perlu repot lagi, karena paket kotakan ini sudah lengkap, tinggal dibagikan saja. Paket Aqiqah Karawang bisa dipilih menyesuaikan kebutuhan.

Aqiqah Nurul Hayat, Aqiqah Karawang, Aqiqah Karawang Nurul Hayat, Sate dan Gule
Sate dan Gule Nurul Hayat


HARGA PAKET AQIQAH

Ini dia yang sering ditanyakan. Harga Paket Aqiqah. Tidak perlu khawatir lagi, meskipun brand Aqiqah Nurul Hayat sudah sering dipakai oleh para artis, harga paket aqiqah yang ditawarkan tidak sampai menguras dompet! Sangat terjangkau dengan kualitas bintang lima.

KAMBING AQIQAH

Kambing aqiqah yang digunakan juga sudah sesuai dengan kriteria kambing aqiqah. Aqiqah Karawang Nurul Hayat juga amanah dalam melaksanakan syariat Islam ketika menyembelih kambing aqiqahnya.

Jadi, saat tengah melaksanakan tradisi Ngayun, atau ingin melaksanakan tradisi sesuai sunnah Nabi untuk sang buah hati, Aqiqah Karawang Nurul Hayat pilihan yang terbaik tentunya!

AqiqahKarawang Nurul Hayat

Jl Arie Rahman Hakim No 17 Kelurahan Karawang Kulon

Kecamatan Karawang Barat – Kabupaten Karawang

Jawa Barat

082322228843

 

AqiqahMurah

AqiqahNurul Hayat

AqiqahKarawang Nurul Hayat

 

Hi All...! Feel free to check this out! Dont forget to comment and follow my page, TYSM!

AqiqahNurul Hayat Part 1

AqiqahNurul Hayat Part 2

MenengokSang Mutiara dari Priangan Timur

UniknyaKampung Adat Cireundeu Kota Cimahi

MakananFavorit nan Mendunia yang Lahir Di Purwakarta

See JaneRun – My Book Review

Clannad –My Anime Review

WolfGirl and Black Prince – My Anime Review

 

NICHOLE HOMEWORK . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates